Final Quantity, Progres, dan Putus Kontrak
Perbedaan antara
Final Quantity,
Progres, dan Putus Kontrak
Final Quantity
Definisi : Kuantitas final adalah jumlah akhir
atau total dari suatu pekerjaan atau material yang telah diselesaikan atau
dipasok dalam suatu proyek. Kuantitas ini ditentukan setelah semua pekerjaan
selesai dan diukur secara akurat.
Karakteristik :
Hasil Akhir : Merupakan hasil
akhir dari pengukuran dan perhitungan kuantitas setelah pekerjaan selesai.
Kepastian : Harus akurat dan
disetujui oleh semua pihak yang terlibat (kontraktor, pemilik proyek,
konsultan).
Dasar Pembayaran : Menjadi dasar
untuk pembayaran final kepada kontraktor.
Contoh :
Dalam proyek pembangunan jalan,
final quantity adalah total volume aspal yang digunakan setelah seluruh
pekerjaan pengaspalan selesai dan diukur.
Definisi : Progres adalah
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada suatu waktu tertentu selama
pelaksanaan proyek. Progres diukur berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah
diselesaikan dibandingkan dengan total pekerjaan yang direncanakan.
Karakteristik :
Berkala : Diukur dan dilaporkan
secara berkala (misalnya, mingguan atau bulanan).
Evaluasi : Digunakan untuk
mengevaluasi kinerja kontraktor dan kemajuan proyek.
Pembayaran Bertahap : Menjadi
dasar untuk pembayaran bertahap kepada kontraktor sesuai dengan pekerjaan yang
telah diselesaikan.
Contoh :
Dalam proyek pembangunan gedung,
progres bulanan mencakup persentase pekerjaan struktur yang telah selesai,
pemasangan dinding, instalasi MEP (Mekanikal, Elektrikal, Plumbing), dan
lain-lain.
Definisi : Putus kontrak adalah
pengakhiran perjanjian kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor sebelum
pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
Karakteristik :
Penyebab : Dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti wanprestasi kontraktor, ketidakmampuan pemilik proyek membayar,
atau keadaan kahar (force majeure).
Konsekuensi Hukum : Mengakibatkan
konsekuensi hukum dan finansial bagi pihak yang melanggar atau menyebabkan
pemutusan kontrak.
Penyelesaian : Memerlukan proses
penyelesaian klaim, pembayaran, dan penyerahan pekerjaan yang telah
diselesaikan.
Contoh :
Pemutusan kontrak terjadi jika
kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal, kualitas yang
buruk, atau melanggar ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Perbedaan Utama
|
No |
Uraian |
Final Quantity |
Progres |
Putus Kontrak |
|
1 |
Definisi |
Jumlah akhir pekerjaan/material yang diselesaikan |
Kemajuan pekerjaan pada waktu tertentu |
Pengakhiran perjanjian kontrak sebelum pekerjaan
selesai |
|
2 |
Waktu |
Setelah pekerjaan selesai |
Selama peleksanaan proyek (berkala) |
Sebelum pekerjaan selesai sebelum kontrak |
|
3 |
Tujuan |
Dasar pembayaran final |
Evaluasi kinerja dan pembayaran bertahap |
Mengakhiri perjanjian karena pelanggaran atau
keadaan tertentu |
|
4 |
Konsekuensi |
Pembayaran final |
Pembayaran bertahap dan evaluasi proyek |
Konsekuensi hokum, finansial, dan penyelesaian
klaim serta penyerahan pekerjaan |
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat mengelola proyek konstruksi dengan lebih efektif dan menghindari potensi masalah yang mungkin timbul.
Ir. Irwan Iskandar, ST, MT
Komentar
Posting Komentar